20160701

Semua Ada Syaratnya.


Semua ada Syaratnya....?

Pengertian Syarat adalah satu hal yang harus dipenuhi sebelum melakukuan Rukun. Sedangkan rukun adalah hal - hal yang dilakukan demi kesempurnaan suatu pekerjaan baik yang berupa ibadah atau muamalah atau segala sesuatu yang berupa pekerjaan yang membutuhkan anggota badan untuk melakukannya. Syarat itu mutlaq, bersifat "dzorury", artinya mau kita sadari ataupun tidak syarat itu sudah menempel pada apapun bentuk ibadah, muamalah, atau amalan apapun itu, bahkan bayi untuk bisa berpindah dari alam kandungan ke dunia (hidup di dunia)pun ada syaratnya, yaitu mengesakan Alloh SWT. dalam surat Al A'rof: 172,


وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Alloh mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)".

Adapun rukunnya adalah hidup itu sendiri dan apa - apa yang dilakukan untuk bertahan agar tetap hidup.

Ketika anak - anak kita menginjak usia sekolah, maka agar bisa bersekolah juga ada syaratnya, seperti mendaftar, siapkan foto, akte dll; dan rukunnya adalah bersekolah dan apapun yang dibutuhkan untuk bisa bersekolah. Begitu pula kerja, menikah, punya anak, mati dan segala sesuatu yang tidak perlu saya sebutkan, karena anda sendiri pasti juga sudah tahu.


Kesempatan kali ini saya ingin membahas tentang syarat untuk SUKSES, kenapa Sukses??? silahkan anda jawab sendiri... Oke!!!
Untuk "SUKSES" ada enam syarat yang harus anda penuhi, ya,,, harus itu, kalau kurang satu saja maka anda akan sulit untuk sukses, bukan tidak bisa tapi sulit.


Untuk Syarat Sukses saya mengambil dua nadzom awal dari kitab yang sangat kecil, tapi besar sekali ilmu yang dikandung di dalamnya yaitu "Kitab Alaa Laa". Dalam redaksinya disebutkan "ilmu" tapi saya menyamakannya dengan kata "sukses" karena kalam hikmah mengatakan "Barang siapa yang menghendaki (sukses) dunia maka harus dengan ilmu. Yang menghendaki (sukses) akhirat juga dengan ilmu dan yang menghendaki (sukses) dua-duanya maka juga harus dengan ilmu".

Begini Nadzomannya:


اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانٍ


"ELINGO DAK HASIL ILMU ANGING NEM PERKORO. BAKAL TAK CERITAAKE KUMPULE KANTI PERTELO".

ذُكَاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ # وَاِرْشَادِ اُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانٍ

"RUPANE LIMPAT, LOBO, SOBAR, ONO SANGUNE LAN PIWULANGE GURU LAN SING SUWE MANGSANE."


"Ingatlah….. tidak akan kalian mendapatkan KESUKSESAN kecuali dengan enam syarat, yaitu cerdas, semangat, sabar, biaya, petunjuk guru dan waktu yang lama".

Dari nadzom di atas sudah sangat jelas dan gamblang. Dengan membacanya saja saya sakin anda sudah bisa memahami. Tapi, ijinkan saya untuk menguraikannya agar anda bisa lebih menghayati dan merasakan, agar apa yang mudah itu bisa menyatu dengan anda dan anda bisa merasakakan manfaat dari kedua nadzom ini.


1. Cerdas, Tanggap, Respect.

Yaitu, kemampuan untuk menangkap peluang, kesempatan, membaca situasi dan kondisi, tanggap, bisa menentukan skala prioritas dan pintar memanfaatkan adalah syarat awal untuk meraih kesuksesan. Tanpa kecerdasan kita dalam menangkap dan memanfaatkan peluang tentu anda akan sangat sulit sekali untuk sukses. Alasannya anda sudaah tahu sendiri lah.... iya kan!

Kalau anda merasa sulit untuk menangkap peluang, itu saya tahu alasannya dan andapun juga tahu tapi mungkin anda belum menyadarinya. Alasannya yaitu, anda kurang melakukan dan bahkan mungkin "malas" melakukan dengan alasan apalah - apalah versi anda. Tapi intinya ya... ITU, ANDA MALAS MELAKUKAN DENGAN ALASAN VERSI ANDA SENDIRI.
Bukankah Alloh SWT. telah berfirman:


وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون


"Dan Alloh mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (QS. An Nahl: 78)


Dari ayat ini sudah bisa kita fahami, bahwasanya Alloh telah memenuhkan syarat bagi kita agar bisa menjadi "cerdas" yaitu 1. Pendengaran, 2. Penglihatan dan 3. Hati, tinggal kita jalankan "rukunnya". Dengan kelengkapan syart cerdas itu, kok anda masih bilang "sulit..." itu berarti anda malas untuk melakukan. Lebih parahnya lagi itu berarti anda tidak mau Bersyukur atas tiga nikmat Alloh tadi. "Na'uudzu billaahi min dzalik".


2. Semangat

Kalau syarat yang kedua ini harus saya jelakan, maka cukup simpel saja saya menguraikannya, yaitu sebagaimana Ulama bijak dulu menyampaikan "مَنْ جَدَّ وَجَدَ""Barang siapa yang bersungguh - sungguh pasti dia akan berhasil". Sampai kapan? sampai mati, karena hidup di dunia ini adalah perjuangan (untuk menggapai sukses di Akhirat).


3. Sabar

Menyebut kata Sabar saya teringat dengan kalimat yang pernah di sampaikan oleh Mas Adi Sumarno, yaitu:

- Ora ono mulyo tanpo pacobo,
- Ora ono puji tanpo diuji,
- Ora ono sugeh tanpo wedhi getih,
- Ora ono tentreme ati tanpo nyedak marang gusti.
===================================
> Tidak ada kemulyaan tanpa adanya cobaan,
> Tidak ada pujian kecuali harus melalui ujian,
> Tidak akan pernah bisa kaya kecuali mau berkorban hingga darah penghabisan,
> Hati tidak akan bisa tenang tanpa mendekatkan diri pada Tuhan.

Sudah faham kan??? Intinya untuk mencapai sukses itu butuh sabar dalam prosesnya. Akan ada banyak hinaan, cemoohan, penertawaan, ini, itu dan lain - lain. Kenapa itu harus kita alami, ya jawabannya hanya satu "agar kita pantas". Coba lihat gambar di bawah ini, anda pasti akan lebih bisa memahami...!!!





4. Biaya

Istilah "Semua Ada Harganya" sudah cukup untuk menjabarkan syarat yang ke 4 ini. Ya,,, Apapun yang anda dapatkan itu pasti sesuai dengan harga yang anda bayarkan.

Suksespun sama, anda harus berani bayar harganya. Korbankan harta anda, korbankan tenaga anda, korbankan pikiran anda, korbankan waktu anda untuk satu tujuan yaitu "Sukses Dunia dan Akhirat". Kalau anda berani bayar harganya, pasti anda akan dapatkan semuanya.



5. Petunjuk Guru/ Mentor/ Senior/ Atasan/ Leader dll.

Jangan merasa pintar, sudah benar, semaunya sendiri... Seorang guru/ pembimbing/ senior dan lain- lain itu sudah mengalami proses seperti anda, ibarat perjalanan, beliau - beliau sudah terlebih dahulu melewati jalan tersebut, jadi lebih tahu mana jalan yang bergelombang, lubang, mulus, berkelok - kelok. Jadi ketika beliau mengarahkan anda itu karena beliau tidak menginginkan anda jatuh karena anda tidak memahami kondisi jalan.

Sudahlah selebihnya silahkan anda jabarkan sendiri, ungkapan terahir saya dari syarat ke 5 ini "Gajah di pelupuk mata tak nampak, tapi Semut di..........." tahu lanjutannya to??? Siiippp....!!!



6. Lama Waktunya

Seberapa lama watu untuk sukses?
Jawaban saya "Relatif" tergantung sukses yang seperti apa yang anda tuju. Kalau sukses duniawi dengan jalan konfensional dan anda type "pekerja keras", saya berani jawab sangat lamaaaaaa..... Kalau anda bisa menjadi type "pekerja Cerdas", yaa cukup 3 sampai 5 tahun lah, tergantung dari kelima syarat diatas, anda bisa memenuhi semua atau tidak. Kenapa saya berani Jawab seperti itu? alasannya simpel karena "sekarang ini era informasi bukan lagi era industri" jadi siapa yang menguasai dan mampu mengoptimalkan teknologi informasi dialah yang akan jadi pemenang.

Itu tadi kalau sukses duniawi (kuantitas) beda lagi kalau sukses ukhrowi (kualitas), maka untuk sukses ukhrowi tidak ada batas waktunya, artinya ya dari kita lahir sampai mati.

Saya yakin 1000% manusia yang sadar tentang sifat "fananya" pasti lebih ingin sukses yang no.2, itu artinya "berjuang hingga mati untuk sukses di Akhirat" dan untuk manusia yang sadar / sehat / waras,,, ya harusnya sadar "dua", ya sadar "fananya" ya juga sadar tentang sifat "manusiawinya" dan ini adalah nilai tambah dalam perjuangan. Artinya karena sama - sama berjuang untuk mengejar sukses di situ dia mendapatkan sukses ukhrowi dan juga mendapatkan sukses duniawi. Apa bisa bersamaan??? Tentu sangat bisa. Alloh SWT. telah berfirman:



وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (QS. Al Qosos: 77)

Apa - apa yang telah Alloh anugerahkan kepada kita, selain berupa "harta atau kenikmatan dunia", dari anugerah (berupa dunia) itu di dalamnya juga ada bagian "akhirat", tapi tidak semua manusia menyadarinya. Maka dari itu perintah Alloh sangat jelas, yaitu kita disuruh men"cari" dari anugerah yang kita dapatkan tadi (dunia) untuk mendapatkan bagian "Akhirat" dari nikmat "Dunia" tersebut.
Kalau masalah ini, pokok dasarnya adalah "niat". Untuk lebih jelasnya silahkan anda baca tulisan saya tentang niat di sini.


Semoga Alloh SWT. memberkahi kita semua, dan menuntun kita serta memudahkan kita semua untuk mendapatkan kesuksesan Dunia dan kesuksesan Akhirat. Baarokalloh... Aamiiin...!!!




0 komentar:

Posting Komentar

<< Kembali

 
Kembali Ke Atas
Back to Top