20160728

Pkoknya Bekerja Pasti Ada Hasilnya

Pokoknya bekerja (dalam bahasa arab عمل ) pasti ada hasilnya...!!!

Saya berani jamin 1000%, bahkan nyawa sayapun bisa dijaminkan, kalau dikira saya cuman "Ngomong doang", okelah hitam di atas putih bermaterai 6,000-an 10 lembar, kalau perlu dinotariskanpun "SAYA SIAP" kalau yang saya sampaikan ini adalah sebuah kebenaran... Allohu Akbar...!!!

Karena bahasa dan gaya saya menulis banyak yang menganggap saya itu "Katrok, Lebay, Norak dll", mungkin anda juga adalah salah satu di antara mereka. Tapi yang terpenting buat saya adalah anda faham dengan apa yang saya sampaikan dan "Selama yang saya sampaikan adalah kebenaran, kenapa saya harus takut di katain Katrok dkk; E.G.M.B.W. gitu looh..."

Oya, sebelum saya lanjutkan, ada reques dari saudara saya setelah beliau membaca tulisan saya yang bertajuk "Pokoknya Rukun Itu Kayak Sambel" beliau bilang:

"Syarat penting sebelum membaca tulisan di blog ini adalah, "anda harus menyiapkan martil / palu / hammer, kalu anda tidak setuju atau menganggap isi tulisannya salah, segera pukul hp atau desktop anda dengan palu yang telah anda siapkan sebelumnya" jadi, kalau anda tidak memukul hp atau desktop anda artinya anda "SETUJU." :)

Sudah cukup basa - basinya kita lanjut lagi, oya, tapi untuk "palunya" saya serius lho, kalau anda tidak mau terima syarat itu, ya tutup saja browser anda, jangan teruskan membaca,,, Okey...!!!

Yang jelas saya tidak ngawur dalam pernyataan saya di atas, bahwa "Pokoknya bekerja pasti ada hasilnya" kalau anda tidak mau terima pernyataan ini, sekarang coba anda buka Al Qur'an Surat Al Zalzalah ayat: 7 dan 8 yang artinya:

7) "Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
8) "Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."


Jadi jangan mencoba membantah lagi ya, karena pasti bukan saya saja yang ndak terima, yang punya Firman di ataspun akan marah pastinya (dengan cara dan kehendak-NYA Sendiri yang tidak ada kehendak lain yang bisa melawan kehendak-NYA).

Dalam terjemah ayat 7 dan 8 Surat Al Zalzalah di atas ada dua buah kata yang saya tulis tebal yaitu, kata "mengerjakan"; sudah pasti kata dasarnya adalah "kerja". Oya,,, anda jangan sembarangan untuk mendefinisikan kata "kerja". Silahkan fahami definisinya terlebih dahulu di sini dengan benar sampai pada kutipan di bawah ini:


"Sekarang tahap selanjutnya yang harus anda ketahui adalah "Semua Pekerjaan (Rukun) Mempunyai Akibat (imbas) Positif (seperti Pahala, Rasa Gembira, Sehat, Gaji, Pendapatan, Pujian dll.) dan Negatif (seperti Dosa, Rasa Sedih, Sakit, Rugi, Hinaan dll.)" tergantung apa yang kita kerjakan dan untuk siapa pekerjaan itu kita sandarkan. Apabila sandaran kita hanya Alloh SWT. maka di situ ada pahala yang sangat besar di sisiNYA, tapi apabila sandaran kita hanya kepada makhluk seperti, bos, atasan, mertua, pacar, rekan kerja (read hasil yang bersifat duniawi) dll, maka tidaklah kita mendapat apa - apa di sisiNYA kecuali kerugian yang teramat besar.

Sudah jelas dan faham semuanya? Kalau belum silahkan baca lagi 5 hingga 10 kali, InsyaAlloh kalau anda mau membaca hingga 10 kali, pasti syaithon yang bertugas menutupi cahaya ilmu anda akan lari terbirit - birit karena kecapean, panik dan kapok untuk menghadang kemauan dan keteguhan hati anda untuk mencari ilmu.


HATI-HATI DENGAN YANG ANDA KERJAKAN
(walaupun hanya sebuah kata)


Kadang kita menganggap sepele sesuatu yang kelihatannya memang spele tapi ternyata memiliki dampak yang sangat besar terhadap diri kita. Contoh kecilnya adah pekerjaan yang kita lakukan dengan pokok rukun yang ke dua yaitu, LISAN. Banyak diantara kita yang terkecoh dengan perangkap setan yang satu ini. Silahkan anda buka "Kitab Sohih Bukhori" anda dan cari sendiri hadits ini dalm bab "Menjaga Lisan" diriwayatkan dari Abi Huroiroh:


عن النبيّ صلى اللّه عليه وسلم قال: "إنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ تَعالى ما يُلْقِي لَهَا بالاً يَرْفَعُ اللَّهُ تَعالى بها دَرَجاتٍ، وَإنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بالكَلِمَةِ مِنْ سَخْطِ اللَّهِ تَعالى لا يُلْقِي لَها بالاً يَهْوِي بِها في جَهَنَّمَ"

Artinya yang saya garis bawah: “Sungguh seseorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Alloh namun dia menganggapnya ringan, karena (ucapan itu) dia dilemparkan ke dalam neraka Jahannam”.

Dalam "Sohih Muslim" juga ada hadits yang senada dengan hadits di atas, tapi silahkan anda cari sendiri. Maaf bukannya pelit, tapi karena saya tidak mau kalau dianggap sok pintar dan anda bodoh, saya yakin anda orang cerdas, dan pasti bisa mencarinya, kalau anda merasa tidak mampu, mending baca tulisan ini.

Jadi, sepele memang sepele, tapi kalau disepelekan bisa bahaya sekali. Hati - hati dengan perkataan kita, karena dalam perkataan juga bisa membuka pintu setan. Baca hadits di bawah ini, sumber juga dari kitab "Sohih Muslim" diriwayatkan oleh Abu Huroiroh RA, beliau berkata:


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ ، وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا ، وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ "

Artinya kurang lebih seperti ini: “Seorang Mukmin yang "Kuat" (dalam segala hal) itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Alloh daripada Mukmin yang lemah. Dalam setiap sesuatu ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu, memohonlah pertolongan (hanya) kepada Alloh (dalam segala hal), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan) maka janganlah kamu mengatakan: "seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu". Tetapi katakanlah, "ini telah ditakdirkan oleh Alloh dan Alloh berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki-NYA". Karena sesungguhnya perkataan "seandainya" akan membuka (pintu) perbuatan setan”.

Apakah hanya kata "seandainya" saja yang bisa membuka pintu setan?

Tentu tidak, coba baca lagi Hadits di atas, hanya karena perkataan yang sepele, seseorang dilemparkan oleh Alloh SWT. kedalam neraka Jahannam. Apalagi kalau kata - kata itu sampai ditulis dan di sebar luaskan, wah bisa jadi bahaya; contoh seperti kata yang serig kita dengar "menabung pangkal kaya", jelas dalam kalimat ini ada muslihat setan yang mengajak kita jadi "pelit" harusnya "shodaqoh pangkal kaya" karena rumus ketuhanan itu 10-1=19 lho kok bisa, bukankah seharusnya 9...??? ya itulah rumus Tuhan bukankah 1 kebaikan dilipatgandakan jadi 10?, kalau anda ngeyel 9 ya itu berarti setan sungguh telah berhasil menipu anda.

Ada lagi "masih miskin jangan shodaqoh tunggu saja nanti kalau sudah kaya", dan kenyataannya yang punya prinsip seperti ini, kalau sudah kaya dia pasti akan "eman - eman" untuk bersedekah karena merasa susah payah dalam mencapai kaya, dan "enak saja kamu (orang miskin) mau dapat (uang dll.) tanpa kerja keras". Harusnya "bershodaqohlah agar cepat kaya".

Ada lagi "Nerimo ing Pandum" kalau konteksnya anda didzolimi karna gaji atau pendapatan anda dipotong secara tidak sah atau karena jualan anda tidak laku menurut saya kata ini ampuh untuk menentramkan hati agar bisa ikhlas menerima keputusan Alloh. Tapi sayangnya kalimat "Nerimo ing pandum" seringnya hanya di buat tameng oleh kebanyakan orang untuk menutupi sifat malasnya. Bagaimana tidak, nyatanya kalau pendapatannya tidak sesuai, rejekinya kurang, dituntut bayar biaya bulanan, ditagih hutang, terkena musibah dan lain - lain mereka akan mengeluh, mengeluh dan mengeluh; dan disaat yang bersamaan ketika diberi informasi peluang usaha, diajak maju, berjuang agak lebih keras eh malah ngomong "Nerimo ing pandum" apa ndak keliru itu? Yang jelas kata ini bagus bila sesuai konteksnya, tapi kalau tidak sesuai itu "sombong" namanya. (Keputusan saya untuk menyebut sombong tidak ngawur lho, kalau pengen protes, mending anda buka dahulu kitab "Ibanatul Ahkam" yang menjelaskan Hadits tentang "Tidak akan bisa masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari sifat sombong").


Ingat...!!! Alloh Maha Kaya dan Meng-Kayakan, kalau anda  bilang "Nerimo ing pandum"  padahal anda tahu kalau anda masih miskin lha kok berlagak sok kaya, itu artinya setan betul - betul sukses menjebak anda dalam perangkapnya, secara otomatis Tuhan-lah yang anda remehkan, dikira ndak bisa Meng-kayakan anda, padahal pada dasarnya anda males. Apa itu ndak sombong...!!! (tolong bacanya pake nada tinggi, biar mengena).

Ada lagi "PANEN DUIT", kata ini paling bahaya diantara kata - kata yang lain (menurut saya) bagaimana tidak, kata "PANEN" adalah proses paling akhir dari sebuah kepayahan yang sangat (dari mencangkul, nabur benih, memupuk, merawat dan lain sebagainya) bayangkan seberapa payahnya kita untuk dapat mencapai proses paling akhir yaitu "PANEN" ini lha kok obyeknya hanya "DUIT" (dunia). Dan kenapa ini saya sebut "paling bahaya", karena yang jelas pohon duit itu tidak ada jadi sudah jelas apa yang kita tanam adalah sebuah kiasan (tidak betul - betul berupa pohon) tapi berupa "pekerjaan atau tindakan atau apalah - apalah itu" yang jelas untuk menghasilkan banyak uang.

Okelah saya tidak akan mempermasalahkan "banyaknya uang atau kaya" karena menurut saya sebagai manusia normal saya juga sangat membutuhkan uang, alias harus jadi orang kaya. Kan tadi di atas sudah saya sebutkan Hadits bahwasanya "Muslim yang Kuat lebih baik dan lebih dicintai Alloh" tapi masalahnya disini kalimat yang disebut itu "PANEN" dan panen adalah hasil akhir dan obyeknya "DUIT".

Yang pasti "pohon duit" tidak ada, ini artinya kiasan untuk segala kegiatan dan usaha kita yang bisa menghasilkan duit itulah yang kita tanam; saya yakin anda cerdas dan tahu maksud saya... Ya Betul...!!! Yang kita tanam adalah Waktu, Tenaga, Kepayahan dan Semua aktifitas kita" untuk mencari duit (rizqi). Coba anda hitung berapa besar kerugian kita, yang seharusnya kepayahan dan kesusahan kita itu bisa diberi yang lebih besar dan membahagiakan daripada hanya sekedar se"kontainer duit" yaitu, "PAHALA YANG BESAR".

Ingat ini baik - baik wahai saudaraku, Alloh sedikitpun tidak akan mengdzolimi semua makhluk ciptaan-NYA, jangankan hanya sekedar "duit" (dunia) yang lebih dari itu (surga)pun sudah dipersiapkan-NYA untuk makhluk-NYA. Sekarang tinggal terserah si-makhluk tadi mau "PANEN DUIT" (dunia saja) atau mau "PANEN PLUS2" (dunia dan akhirat = BERKAH).

Dalam Surat An nisa' ayat 134 Alloh berfirman yang artinya:

"Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Alloh ada pahala dunia dan akhirat. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Dan masih banyak lagi perangkap - perangkap setan yang kelihatannya remeh.

Sebagi penutup, saya sampaikan sebuah Hadits Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Khotthob Rodliyallohu 'anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Alloh dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Alloh dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. (Muttafaq 'alaih).

Alloh berfirman:

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.[]
"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan." (Huud: 15-16)

Semoga Alloh menjaga kita dari perangkap - perangkap setan, serta senantiasa mununtun dan menunjukkan kita untuk tetap memurnikan segala amal perbuatan, usaha dan susah payah kita selama hidup di dunia ini hanya untuk mencapai Ridlo-NYA... Aamiiin Yaa Robbal 'Aalamiin...!!!



0 komentar:

Posting Komentar

<< Kembali

 
Kembali Ke Atas
Back to Top