20160828

Pokoknya Rukun Itu Kayak Sambel

RUKUN (#1)

Masih ingat tentang Syarat Sukses?, di sana sudah saya singgung tentang ta'rif Syarat dan Rukun.

Pahami lagi dan baru lanjutkan kesini jika anda masih belum mengerti, oke...!!
Sekarang next step saya akan bahas tentang Rukun.

Saya ulangi sedikit pembahasan saya yang kemarin, Rukun adalah "hal - hal yang dilakukan demi kesempurnaan suatu pekerjaan baik yang berupa ibadah atau muamalah atau segala sesuatu yang berupa pekerjaan yang membutuhkan anggota badan untuk melakukannya".

Sampai di sini saya anggap anda sekarang sudah paham apa itu yang disebut Syarat dan Rukun. Sebelum saya bahas panjang lebar, alangkah lebih baik (menurut saya) untuk anda ketahui bahwasanya setiap pekerjaan atau amal, baik yang bernilai ibadah atau mu'amalah atau apapun itu yang penting bisa dikategorikan sebagai pekerjaan itu mempunyai beberapa komponen pokok di dalam pengerjaannya. Komponen pokok ini merupakan dasar dari berbagai macam amalan karena merupakan penentu dan apabila tidak ada pokok - pokok ini amalan atau pekerjaan tidak akan pernah bisa terjadi atau tidak bisa disebut pekerjaan.

Contoh simpelnya adalah "Sambel" yang disebut dengan sambel adalah "lombok yang diulek (jawa) bahasa kerennya dihaluskan", entah dengan cara apapun itu yang pasti lombok yang diulek itu disebut sambel, jadi anda jangan memaksakan diri untuk menyebut "sambel" bila yang diulek bukan lombok. Adapun bila ditambah dengan bahan lain, maka nama sambel diberi tambahan nama dengan bahan yang ditambahkan tadi. Seperti halnya lambok diulek ditambahi tempe, maka disebut "sambel tempe", ditambahi terong disebut "sambel terong", ditambahi terasi disebut "sambel terasi". Namun ada fenomena menarik di sini, bila lombok diuleg, ditambah tempe yang sudah agak busuk dan ditambah santan bukannya disebut "sambel tempe busuk santan" tapi sebutannya "sambel tumpang" dan masih banyak lagi contoh lainnya. Lho, kenapa malah ngomongin makanan faforit saya waktu masih di Lirboyo.... ya sudah, intermezo saja ya, sekarang kembali ke pokok pembahasan.


"Pokoknya Rukun Itu Kayak Sambel", sekarang anda sudah bisa memahami maksud judul saya kan??? Oke, siiip, jadilah manusia yang agak cerdas...

Pokoknya Rukun

Pokok dasar sebuah Pekerjaan (Rukun) ada tiga hal, yaitu:

1. Hati (pekerjaan yang bersifat batiniyah),

2. Lisan (pekerjaan yang bersifat qouliyah atau ucapan) dan

3. Anggota Badan (pekerjaan yang bersifat gerakan).

Ketiga hal tersebut di atas harus ada dalam sebuah pekerjaan, entah satu atau dua dari tiga, atau bahkan ketiganya sekaligus. Bila anda mengaku melakukan pekerjaan tapi tanpa melibatkan satupun dari tiga pokok diatas, maka dengan tegas, bergaris bawah, cetakan tebal dan huruf balok saya katakan "Anda MIKIR DOANG, NGIMPI dan NGAYAL".


"Jujur" ngomong sama nulis memang berbeda. Kalo ngomong, saya tahu siapa yang saya ajak ngomong dan bagaimana tanggapan mereka terhadap omongan saya, so... Saya bisa langsung memberi tanggapan balik atau jawaban bila mereka mengajukan pertanyaan atas omongan saya. Tapi yang ada di hadapan anda ini tulisan, so... Saya tidak bisa menebak apa tanggapan anda dan saya juga tidak tahu siapa anda, iya to...!!! Tapi gini saja, kalau saya boleh menebak, paling anda akan memberi tanggapan dan pertanyaan yang sama seperti mereka, yaitu: "Lho,,, mas, kalau anggota badan yang bergerak dikategorikan pekerjaan, okelah saya setuju. Tapi bagaimana bisa hati dan lisan juga dikategorikan bekerja??? Justru harusnya "otak" yang bisa dikategorikan bekerja, bukannya hati".

Kalau penyataan dan pertanyaan anda seperti ini, maka saya juga akan memberi jawaban yang sama juga, iya to... Ya tinggal saya jawab saja "Ya kalau "otak" anda letaknya di "dengkul" saya maklum kalau anda menyatakan dan bertanya semacam ini, saya juga meng"amini" pas anda jalan - jalan apalagi pas lomba lari 100 m. itu otak anda pasti bekerja sanagt keras untuk mempertahankan agar tetap di posisinya, gimana tidak, lha wong terpontang - panting maju mundur terus kok... ha... ha... ha... ha... haaaaaa....." Jangan marah lho...!!! hanya bercanda, kan nyata - nyata otak anda di kepala bukan di dengkul, iya to... :)

Semoga ini bisa menjadi pencerah buat anda. "Otak" memang memiliki tugas yang terbilang sangat penting di antara organ - organ tubuh yang lain, bahkan menurut sebagian orang kerja "Otak" merupakan penentu dari setiap keadaan atau kejadian yang akan terjadi pada diri setiap manusia melaui pola "mindset" yang terbentuk di dalam otak. Kalau masalah mindset mungkin akan saya bahas lain kesempatan.

Kembali ke Pekerjaan (Rukun) dan otak. Setiap anggota badan yang bersifat "jeroan (terletak di dalam bukan luar)" memang memiliki kerja dan tugas masing - masing, tapi tidak bisa dikategorikan "kerja" dalam istilah dunia kerja atau muamalah dan atau ibadah.

Sedangkan orang - orang yang kerja mengandalkan otak seperti peneliti, penemu, ekonom, konsultan, "pembuat UU" dan lain - lain yang intinya butuh "mikir" dalam kerjaannya ketika mereka bekerja memang mengandalkan otak - otak mereka tapi bukan berarti pas "mikir" lalu mereka anda anggap bekerja, itu salah kaprah. Pas mereka mikir ya artinya mereka belum bekerja, tapi lagi "mikir doang", baru setelah hasil pemikiran mereka di tuangkan dalam tulisan atau dipraktekkan dalam tindakan atau didiskusikan dalam perdebatan, nah baru silahkan anda katakan mereka sudah bekerja tidak hanya mikir doang.

Biar anda juga "mikir" sebelum membantah saya, silahkan anda fahami gambar di bawah ini...!!!



Si A memerintahkan Kepada Si B untuk memasukkan Ranjang tidur (1) ke dalam kamar (3). Ukuran Ranjang adalah Super Jumbo sedangkan Pintu (2) kamaar sangat kecil. Si B yang diperintah Si A lagi "mikir" bagaimana caranya biar Ranjang bisa masuk. Dasar Si B agak oon, kelamaan "mikir" membuat Si A agak jengkel, dan protes:

Si A: "Heh... B, kamu itu disuruh pindahin Ranjang malah bengong, cepat "kerja"kan...!!!"

Kalau anda jadi Si B bagaimana jawaban anda??? dan kalau Si B itu saya, maka akan saya jawab:

Si B: "Apa ente gak lhat ini lagi "mikir"...!!!"

Nah lo... Iya to, kalau "mikir" sudah dikategorikan "kerja", maka Si A tidak akan menyuruh lagi untuk cepat dikerjakan, kan Si B lagi kerja. Tapi yang jelas "mikir" itu belum bisa dikategorikan "kerja" jadi jangan paksakan kehendak anda untuk mengkategorikan "mikir" sebagai pe"kerja"an. Kalau sampai di sini anda masih pengen membantah saya, ya maaf - maaf kata saja, berarti anda "Super Sombong" Na'uudzu billaahi min dzalik.

Saya harap anda sudah bisa menerima dan memahami uaraian saya dari atas sampai alenia ini. Sekarang saya akan tunjukkan dalail yang menerangkan bahwasanya yang dilakukan "hati dan lisan" adalah sebuah pekerjaan. Silahkan anda buka Al Qur'an Surah Ali Imrom ayat:156, yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Alloh menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Alloh menghidupkan dan mematikan. Dan Alloh melihat apa yang kamu kerjakan."

Alhamdulillah... Puji Syukur kepada Alloh SWT. yang telah melunakkan hati anda untuk tidak memprotes Al Qur'an yang saya sampaikan barusan.

Sudah plong...??? Sekarang tahap selanjutnya yang harus anda ketahui adalah "Semua Pekerjaan (Rukun) Mempunyai Akibat (imbas) Positif (seperti Pahala, Rasa Gembira, Sehat, Gaji, Pendapatan, Pujian dll.) dan Negatif (seperti Dosa, Rasa Sedih, Sakit, Rugi, Hinaan dll.)" tergantung apa yang kita kerjakan dan untuk siapa pekerjaan itu kita sandarkan. Apabila sandaran kita hanya Alloh SWT. maka di situ ada pahala yang sangat besar di sisiNYA, tapi apabila sandaran kita hanya kepada makhluk seperti, bos, atasan, mertua, pacar, rekan kerja (read hasil yang bersifat duniawi) dll, maka tidaklah kita mendapat apa - apa di sisiNYA kecuali kerugian yang teramat besar.

Biar anda lebih yakin, baca Surat An Nisa' ayat 115 yang artinya:

"Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Alloh, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."

Dalam Surat An nisa' ayat 134 yang artinya:

"Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Alloh ada pahala dunia dan akhirat. Dan Alloh Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Juga dalam Surat Ali Imron ayat 22 yang artinya:

"Mereka itu adalah orang-orang yang lenyap (pahala) amal-amalnya di dunia dan akhirat, dan mereka sekali-kali tidak memperoleh penolong."

Baca juga Surat Asy Syuroo ayat 36 yang artinya:

"Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Alloh lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal."

Sebagai referensi buat anda, silahkan baca tulisan ini.

Alhamdulillah... Rukun (episode #1) saya rasa sudah cukup penjabarannya, untuk kesimpulan akhir:

1. Pekerjaan (Rukun) membutuhkan "Pembenaran dalam Hati, Pengikraran dalam Ucapan dan Pengerjaan dalam gerakan Anggota Badan". Artinya, pekerjaan itu dilakukan oleh Hati, Lisan dan Anggota Badan.

2. Semua Pekerjaan (Rukun) bergantung dan bermuara dari pokok dasarnya yaitu, HATI (NIAT).

3. Pekerjaan (Rukun) berimbas antara Pahala dan Dosa, antara hasil di dunia dan akhirat atau salah satunya atau bahkan tidak berimbas untuk keduanya alias sia -sia.

4. Sebatas ber"fikir" saja tanpa tindak lanjut dari tiga pokok rukun maka tidak bisa disebut "kerja" dan tentunya tidak bisa berdampak apapun sebagaimana kesimpulan nomor #3, walaupun terkadang apa yang dilakukan oleh Hati, Lisan dan Anggota Badan adalah bersumber dari fikiran yang diolah oleh otak.

Untuk Korelasi antara tulisan ini dan gambar yang paling atas, saya yakin anda sudah bisa menjabarkan dan bakan mempresentasikan jabaran anda kepada saya. Saya tidak ragu lagi, karena saya yakin anda "cukup cerdas".

Semoga Alloh senantiasa menuntun kita semua di dalam segala aktivitas kita hanya untuk mencari RidloNYA. Aamiiin Yaa Robbal 'Aalamiin...!!!

0 komentar:

Posting Komentar

<< Kembali

 
Kembali Ke Atas
Back to Top